Home

Namo Sanghyang Adi Buddhaya.
Namo Buddhaya Bodhisattvaya Mahasatvaya.


Buddha Sakyamuni adalah Guru para dewa dan manusia.
Dharma yang di babarkan tanpa mengenal tempat,ruang dan waktu
Siapapun yang mendengar ,mempelajari dan mempraktekkan
akan membawa kebahagiaan dalam kehidupannya.

Pembabaran Dharma yang penuh dengan cinta kasih dan kasih sayang
merupakan obat bagi yang sakit , pelita bagi yang kegelapan
dan air bagi yang kahausan.
Siapapun yang belajar Dharma dapat memiliki pengertian benar ,
pikiran benar,perbuatan benar,ucapan benar,mata pencaharian benar,
daya upaya benar,pearhatian benar dan meditasi benar.

Seiring dengan perkembangan umat Buddha,
baik dalam jumlah maupun minat dalam mempelajari ,
menghayati dan mempraktekkan Dharma
maka di butuhkan pula sarana dan prasarana untuk mengimbanginya

Kita ambil contoh setiap tahun ada kurang lebih 600 anak sekolah
beragama Buddha dari kawasan Indonesia bagian timur
melanjutkan studi ke universitas di Surabaya
yang rata - rata di area Surabaya Timur
mereka hanya dapat memperoleh pendidikan di Universitas
akan tetapi mereka tidak dapat memperoleh pelajaran Dharma
karena minimnya sarana dan prasarana umat Buddha di kawasan ini.

Oleh karena itu , terpikirlah harus dan perlu segera mungkin
di area Surabaya Timur didirikan sarana dan prasarana tsb,
oleh Bapak Irwan Pontoh dan Bapak Tosin ,SH,
kedua tokoh muda Buddhist ini sangat peduli
dengan perkembangan Agama Buddha
untuk kalangan anak anak muda terutama kaum Mahasiswa
yang mana kedua tokoh tsb adalah Dosen agama Budhha
di beberapa Universitas di kota Surabaya.

Dari hasil pemikiran dan keinginan itu mendapat sambutan
dan dukungan yang sangat luar biasa oleh teman teman
dan para senior mereka untuk mengumpulkan dana
guna mewujudkan keinginan tsb.

Tahap I
Awal tahun 2009 kita dapat membeli bangunan di atas sebidang tanah
yang terletak di Jl.Panjang Jiwo Permai Selatan no.4 Surabaya,
yang berbadan hukum dengan memakai nama
''Yayasan Buddhayana Dharmawira Centre''
dan sepenuhnya milik Sangha Agung Indonesia,
walaupun masih kekurangan dana.

Buddhayana Dharmawira Centre ( BDC )
a.Sebagai tempat berkumpul dan melakukan kegiatan
kegiatan Mahasiswa/i Buddhis.
b.Sebagai tempat untuk mempelajari ,mempraktekkan dharma
secara utuh dengan tetap berwawasan Buddhayana .
c.Memberikan pelayan,pendidikan dan pelatihan Dharma dan Meditasi.
d.Merupakan tempat berkumpulnya umat Budhha dalam menjalin
persahabatan dan persaudaraan.
e.Pengembangan Budaya,seni dan Ketrampilan Budhhis.

Tahap II
Mengajak dermawan ikut serta dalam pembelian sebidang tanah
di area BDC Panjang Jiwo dengan cara masing masing peserta
(Nama)Rp.18.000.000,- dan akan di himpun sebanyak 108 nama
sebagai lambang MALA / Nian Chu di dalam Agama Buddha.
Bagi Dermawan yang ingin ambil bagian bisa mentransfer
melalui Bank BCA Darmo Surabaya,
a/n Buddhayana Dharmawira Centreyay.
Nomor rekening 088.3999.123.

Harumnya bunga tak dapat menyebar melawan arah angin
demikian pula harumnya kayu cendana,bunga tegara dan melati
namum harumnya kebajikan dapat menyebar melawan arah angin
Orang Bajik dengan keharuman namanya akan menyebar ke segala penjuru
(Dhammapada - puppha vagga ayat 4)

Semoga semua mahkluk hidup berbahagia
sadhu...sadhu...sadhu...






Kontack BDC

















Alamat:
JL.Panjang Jiwo Permai Selatan No.4 Surabaya

Telp / Fax:
031 - 849 2525


Website:
www.buddhayanadharmawiracentre.blogspot.com




















Berita terbaru BDC



AMITOUFO Saudara saudari se Dharma

SEJARAH PINDAPATTA


Pada saat Pertapa Gautama tidak menemukan mangkuk (patta)yang di persembahkan oleh Brahma Ghatikara ,Beliau menerima dana makanan berupa nasi dan susu dengan mangkuk emas yang di persembahkan oleh Sujata.Setelah selesai makan ,beliau membawa mangkuk emas menuju sungai Neranja dan dan mengucapkan tekad: '' jika aku memang akan menjadi Buddha pada hari ini , semoga mangkuk emas ini mengapung ke hulu namun jika aku tidak akan menjadi Buddha hari ini,biarlah mangkuk ini mengalir mengikuti arus ke hilir.'' Dengan Gaib mangkuk itu pun memotong arus dan bergerak sejauh kira-kira delapan lengan lalu terhisap turun ke kediaman Kala Sang Raja Naga (Kusaladhamma Bhikku:130-131;Mingun Sayadaw:638-639).

Sang Tathagata mencapai pencerahan di bawah Boddhi,dan pada minggu ke tujuh Sang Tathagata berada di bawah pohon Rajayatana .Memasuki minggu ke Delapan Tapussa dan Bhallika lewat dengan kereta yang di tarik kerbau , tapi mereka mengalami gangguan terperosok kedalam lumpur walaupu tanahnya datar dan tak berair, ini di sebabkan oleh seorang dewa yang kehidupan lampaunya adalah ibu mereka.Dewa pun menyarankan untuk memberikan dana makanan kepada Sang Tathagata karena beliau telah terserap dalam kebahagiaan pembebasan tanpa makanan selama empat puluh sembilan hari, Akhirnya Tapussa dan Bhallika memberikan makanan berupa kue beras dan madu.

Mangkuk Sang Tathagata tidak ada lagi, sehingga Sang Tathagata berpikir '' Semua Buddha yang lampau tidak pernah menerima dana makanan dengan tangan mereka,dengan apa aku harus menerima kue beras dan madu ini? ''Mengetahui pemikiran itu maka keempat Raja Dewa dari empat penjuru yaitu : Raja Dhataratttha di sebelah timur, Virulhaka di selatan, Virupakkha di barat, Kuvera di utara. Keempat dewa ini masing masing memberikan mangkuk Granit berwarna hijau.Buddha pun menyatakan Tekad '' Biar lah hanya ada satu mangkuk saja'' Sehingga mangkuk itu berubah menjadi satu mangkuk dengan bibir empat . Kemudian Sang Tathagata dapat menerima kus nasi dan madu itu dengan mangkuk dana baru (Kusaladhamma Bhikku :166 - 167;Mingun sayadaw : 724 - 726 ).

Pada saat Buddha mengunjungi Kapilavatthu - kampung halaman,Raja Suddhodana merasa malu pada saat Buddha berkeliling menerima dana makanan karena beliau menganggap bahwa tidak pantas seorang pangeran melakukan hal itu.Tapi Buddha mengatakan bahwa ''Praktik menerima dana dari rumah ke rumah seperti ini adalah kebiasaan dari silsilah saya yaitu Buddha dan bukan dari silsilah Kesatria, Seorang Bhikku ,tidak boleh bersikap ceroboh saat berdiri di depan rumah untuk menerima dana , Menjalani hidup berbudi , Bila ia mengembangkan Praktik ini akan hidup bahagia di dunia ini dan dunia berikutnya'' (Kusaladhamma Bhikku :225-226 ; Buddhist Education Centre :156-157)

Daftar Pustaka:

Buddhist Education Centre , Life Of The Budhha, Asia Pulp & Paper Buddhist Society , 2004,Jakarta
Kusaladhamma Bhikku ,kronologi hidup Buddha, Karania & Ehipassiko Foundation ,2006 ,Jakarta
Mingun Sayadaw, R iwayat Agung Para Buddha buku I, Giri Manggala & Ehipassiko Foundation,2009 ,Jakarta
























Gallery photo BDC

KEGIATAN BDC DI LIPONSOS





Sunday Gathering



Aktivitas BDC

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Hari minggu
  • 09:00 - 11:00 Kebaktian umum
  • 09:00 - 11:00 Kids sunday Gathering
Minggu I
  • 11:00 - 12:00 Ultah bersama
Minggu II
  • 09:00 Fang Shen ( melepas mahkluk hidup )
Rabu


















Jum'at
  • 19:00 - 21:00 Muda Mudi Lt1
  • 19:00 - 21:00 Meditasi umum LtII


Setiap Hari

  • 08:00 - 21:00 Santun Berinternet...yes...(SBY)
Kebaktian Mahayana
  • 19:30 - 21:00 Malam sebelum 1&15 Lunar
Konseling Agama BUDDHA dengan Bhante sesuai perjanjian.

Pengurus BDC









SUSUNAN ORGANISASI
YAYASAN BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE
MASA BHAKTI 2008 – 2013 ( PERIODE I )
















PEMBINA





VIRIYANADI MAHA THERA
NYANASURYANADI MAHA THERA
NYANAVIJJANANDA THERA
Ketua
Wakil Ketua
Anggota








NYANAMAITRI MAHA STHAVIRA
DHARMAVIMALA THERA
DHARMANYANO
Anggota
Anggota
Anggota





NYANADHARMAMAITRI
NYANASILA
ASHIN NYANAVIRA
Anggota
Anggota
Anggota






PENGAWAS








FREDRIK
SANJAYA KANGINNADHI
DIPAPRAJA EMANAGUNG
Ketua
Wakil Ketua
Anggota








PENGURUS










KUSNO SUGENG WONGSODIRJO


Ketua








MEGAWATIE CAHYANI
ING WIBISONO
HUDY SUHARTO
Bendahara
Wakil Ketua
Sekretaris








IVI ISKANDAR TUNRU


WILING SUSANTI
Wakil Bendahara

Wakil Sekretaris